Senin, 19 Januari 2015

Begini cara Xiaomi menekan harga Smartphone semurah mungkin

 

Kombinasi spesifikasi ponsel Xiaomi dan harganya yang murah telah membawa perusahaan tersebut mencapai lebih dari 60 juta penjualan tahun lalu. Perkembangan itu menggeser dominasi Samsung sebagai perusahaan dengan penjualan terbanyak di China dan menjadi penmbuat ponsel terbesar ketiga di dunia.

mi_office

Perangkat ponsel terbaru dari perusahan China ini secara umum dibandrol dengan harga sekitar $300, Mi Note Pro, yang baru diluncurkan tercatat mendobrak batas harga ini, sementara varian Redmi yang terjangkau dibandrol sekitar $150. Sebagai perbandingan, harga kisaran ponsel Apple terjual lebih dari $1,000, sementara Samsung Note dan varian GalaxyS dibandrol dengan harga yang hampir sama. Hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana bisa Xiaomi mempunyai harga yang demikian agresif ?

 

Banyak teori yang dikemukakan, termasuk klaim bahwa Xiaomi menjual pada harga produksi dan mendapatkan uang dari pelayanan lainnya. Hugo Bara, VP International dari perusahaan tersebut mengangkat tabir rahasia perusahaan tersebut pada wawancara dengan TechCrunch di Beijing pekan lalu.

 

Xiaomi mampu membuat harga yang sedemikian kompetitif merupakan buah hasil kombinasi portfolio yang kecil dan rendahnya rata-rata waktu jual per perangkat.

 

Penting untuk dicatat, Xiaomi terus menjual Perangkat yang telah diprodiksi dan versi upgrade dengan harga lebih murah walau setelah meluncurkan model yang lebih baru.

 

“Produk yang telah berada di rak selama 18-24 bulan — dimana banyak dari produk kami — akan mendapatkan tiga atau empat potongan harga. Contohnya Mi2 dan Mi2s secara umum adalah perangkat yang sama” lanjut Bara “Terjual selama 26 Bulan. Redmi 1 pertama kali diluncurkan September 2013 dan kami mengumumkan peluncuran Redmi 2 bulan ini, itu 16 bulan setelahnya” 

 

Hal ini penting karena semakin panjang waktu bagi perangkat memberikan keuntungan bagi Xiaomi untuk memberikan komponen yang lebih baik dengan suppliernya.

 

“Alasan kami memberikan potongan harga ini karena kami mampu memanage untuk negosiasi biaya untuk pengurangan komponen sejalan dengan waktu dengan supplier kami, yang berujung pada margin lebih besar dari yang ingin kami dapatkan, jadi kami melakukan pemotongan harga” imbuh Barra.

 

“Sebagian besar komponen (dalam perangkat) kami masih sama, jadi dari sudut pandang supply chain dan pengadaan komponen, kami masih pada kontrak supply yang sama dengan Redmi 1, yang berarti kami masih mendapatkan diskon yang sama pada komponen” dia menjelaskan. “Kami dapat terus melajutkan menaiki kurva biaya, sehingga  mempunyai portfolio kecil sangat signifikan – faktanya bahwa kami hanya meluncurkan beberapa produk setiap tahun dan kami hanya memiliki dua varian produk”.

 

xiaomi

Barra mengungkapkan bahwa dinamisasi adalah “sangat mudah” namun komitmen pada dua atau tiga perangkat per tahun bukan semata untuk membuat potongan harga, dia menunjukkan bahwa Xiaomi mempertahankan update software, spare parts dan berbagai pelayanan yang dibutuhkan konsumen, lebih lama dari yang perusahaan lain bisa lakukan.

 

Semakin kita focus pada portfolio, semakin efisien kita dalam memanage biaya-biaya” dia menjelaskan.

 

Terdapat faktor lain yang berkontribusi pada struktur biaya, termasuk Xiaomi lean, spesifik hanya fokus pada online marketing dan lokasi yang dekat dengan pabrik di China, namun managemen komponen dan kerjasama supply chain merupakan elemen krusial.

 

Xiaomi mempunyai rencana besar untuk berkembang melampaui Asia tahun ini, dimana akan membuat model harga dan supply chain akan lebih penting dari sebelumnya.

 

Perusahaan ini menjual ponsel hanya menggunakan secara online di kebanyakan pasarnya, namun baru-baru ini mulai membangun kerjasama dengan operator diluar China. Perusahaan ini menjalankan percobaab terbatas dengan Airtel di India, dan menemukan Partner di Taiwan, Malaysia dan Singapura.

 

Barra Menjelaskan bahwa kerjasama operator ini pasar yang sulit dimana mayoritas pelanggannya adalah pelanggan pra bayar – seperti India – namun setidaknya jelas bahwa Xiaomi mencari jalan untuk menegaskan jejak penjualan. Kerjasama ini membukukan satu juta penjualan dalam lima bulan pertama di india menggunakan Flash Sale, penjualan cepat. Jika bisa bergerak lebih dari itu dan memenuhi “meet and demand” untuk ponsel di india dan pasar berkembang lainnya, hal ini akan mudah menaikan angka sales di tahun 2015.

 

Tahun lalu, Xiaomi memproyeksikan mampu menjual 100 juta perangkat ponsel tahun ini, meningkat dari target 2014. tapi hari ini kita belum mendengar target baru di tahun 2015.

Share this article

0 comments :

Posting Komentar

sponsor

 
Copyright © 2015 Totaly Tech News • All Rights Reserved.
Distributed By Free Blogger Templates | Template Design by BTDesigner • Powered by Blogger